Cegah Stunting dari Sekarang dengan Peran Bersama dari Berbagai Pihak

Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi yang dihadapi anak-anak di Indonesia, termasuk di Kota Cirebon. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu lama, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan lebih rendah dari anak seusianya, serta berisiko mengalami gangguan perkembangan otak dan daya tahan tubuh yang rendah.

Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja — dibutuhkan kerja sama semua elemen masyarakat: keluarga, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat.

👩‍👩‍👦 1. Peran Keluarga

Keluarga adalah garda terdepan dalam mencegah stunting.
Langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Pastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi seimbang, tablet tambah darah, dan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan lanjutkan dengan MPASI bergizi seimbang.
Rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak di Posyandu.
Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

🏥 2. Peran Tenaga Kesehatan dan Puskesmas

Puskesmas berperan penting dalam edukasi, deteksi dini, dan pendampingan keluarga berisiko stunting:

Melakukan pemantauan tumbuh kembang anak.
Memberikan penyuluhan gizi kepada ibu hamil dan ibu balita.
Menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan rutin dan imunisasi.
Melakukan kunjungan rumah bagi keluarga yang anaknya berisiko stunting.

🏛️ 3. Peran Pemerintah dan Lintas Sektor

Pemerintah daerah, kader, dan lembaga masyarakat memiliki peran besar untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak:

Program perbaikan sanitasi dan air bersih.
Edukasi dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Pemberian bantuan pangan bergizi dan program gizi tambahan untuk ibu hamil dan balita.
Menguatkan kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan sosial.